Data Lengkap Test Ride All New Honda BeAT eSP...
All New Baet ESP |
AHM Meluncurkan All New Honda BeAT eSP tentu diharapkan meneruskan kesuksesan BeAT yang sejak 2008 terjual lebih dari 10 juta unit, dan tiap bulan terserap rata-rata 150 ribu unit. Biar makin sesuai dengan kemauan pasar, All New BeAT eSP ini mengusung desain baru yang lebih ramping dan kompak, sasis yang lebih ringan dan kokoh, serta beragam fitur baru seperti eco indicator. Sementara mesin tetap sama dengan BeAT eSP. Trus bagaimana impresi honda beat ini sesuai kebutuhan berkendara harian.
Ramping dan Lincah
Kesan pertama naik All New BeAT eSP ini makin langsing. Sedang posisi duduk mirip, cuma setang sedikit lebih rendah dari BeAT eSP.
Kesan pertama naik All New BeAT eSP ini makin langsing. Sedang posisi duduk mirip, cuma setang sedikit lebih rendah dari BeAT eSP.
Kesan mengecil paling kentara ketika
melihat batok setang yang makin ramping, dan tentu saja area leg shield
dan lampu utama lantaran ukuran yang makin mengecil. Dimensinya jadi
mendekati BeAT karburator yang keluar 2008.
Jika mengamati ukurannya, terlihat jelas
jika All New BeAT eSP ini memang diet, dimensi P x L x T kini hanya
1.856 x 666 x 1.068 mm, bandingkan dengan versi sebelumnya yang punya
ukuran 1.873 x 678 x 1.074 mm. Lantaran makin ramping, efek negatifnya
rak penyimpanan di bawah setang turut menyusut ukurannya dan jadi
dangkal, kini sisi kiri cuma bisa menampung sebuah botol minum 600 ml,
susah ditambah barang lain..
Untung bagasi di bawah jok tetap lega,
dengan kapasitas 11 liter memudahkan untuk menaruh jas hujan, sarung
tangan atau tas kecil. Untuk tangki bensin muat 4 liter dari 3,7 liter. Mengadopsi
sasis baru agar tangki bisa membesar, selain itu sasis dibikin lebih
ringan 15% dan lebih kokoh. Bobot total turun 2 kg, dari 95 kg jadi 93
kg (tipe CBS-ISS).
Perubahan sasis ini bikin feel
berkendara sedikit beda. Karakternya jadi lebih lincah dan ringan, untuk
berkelit di kemacetan jadi lebih fleksibel. Sedikit beda dengan BeAT
eSP yang agak kaku, kendati wheelbase tetap sama 1.256 mm.
Lebih Empuk
Perbedaan lain yang bisa dirasakan karakter suspensinya makin empuk, terutama yang belakang. Dikombinasi dengan joknya yang juga lebih empuk, menjadikan berkendara lama jadi lebih betah.
Perbedaan lain yang bisa dirasakan karakter suspensinya makin empuk, terutama yang belakang. Dikombinasi dengan joknya yang juga lebih empuk, menjadikan berkendara lama jadi lebih betah.
Ground clearance, yang
naik dari 140 mm jadi 146 mm, saat dipakai melibas polisi tidur yang
sama, pakai All New BeAT eSP lebih aman. Enggak lagi mentok seperti yang
selalu dialami pakai BeAT eSP.
Yang lebih empuk juga adalah
pengoperasian parking brake lock. Mungkin ada sedikit perubahan
konstruksi atau kabel remnya lebih bagus, sehingga ketika ditarik jadi
enteng banget. Beda dengan BeAT eSP yang agak berat.
Lampu Penuh Makna
Dengan menggunakan spidometer baru, kesan yang terlihat jadi modern lantaran sudah digital. Spidometernya yang pakai jarum analog berkesan sporti, berkat penempatan angka 0 pas di bawah seperti takometer motor balap. Cuma sayangnya saat malam jarumnya kurang terlihat, remang-remang...
Dengan menggunakan spidometer baru, kesan yang terlihat jadi modern lantaran sudah digital. Spidometernya yang pakai jarum analog berkesan sporti, berkat penempatan angka 0 pas di bawah seperti takometer motor balap. Cuma sayangnya saat malam jarumnya kurang terlihat, remang-remang...
Fitur eco indicator memberi sensasi
berbeda ketika berkendara, ketika lampu ini mati seakan dicolek dan
diingatkan, “Woi boros!”. Mau enggak mau tangan kanan langsung sedikit
mengendurkan bukaan gas, agar lampu kembali menyala. Dan saat nyalanya
makin terang, yang menandakan makin efisien, dalam hati langsung bilang,
“Yes makin irit.”
Tetapi dalam kondisi tertentu
seperti ketika lalu lintas kosong atau terburu-buru, kedipan lampu ini
dicuekin juga karena terpaksa buka gas full. Dan walaupun cara
berkendaranya bervariasi, konsumsi dari mesin yang pakai suplai bensin
injeksi PGM-FI ini tergolong efisien. Setelah dirata-rata dari
pengukuran 3 kali dengan metode full to full, tiap liter Pertamax mampu
dipakai untuk menempuh jarak 48,5 km!
Angka segitu didapat dengan mengaktifkan
fitur ISS (idling stop system), dan testernya berpostur 173 cm dan
bobot 64 kg dengan karakter cenderung agresif, hobinya ngebut!
Mentok 105 km/jam
Mesin sama persis dengan BeAT eSP, tetap dipertahankan karena selain irit juga punya performa mumpuni. Kecepatan 60 km/jam bisa diraih hanya dengan waktu 6,5 detik, sedang 0-80 km/jam 12,2 detik. Untuk menempuh jarak 100 meter diperlukan waktu tempuh 8,3 detik dan 201 meter 13,2 detik.
Mesin sama persis dengan BeAT eSP, tetap dipertahankan karena selain irit juga punya performa mumpuni. Kecepatan 60 km/jam bisa diraih hanya dengan waktu 6,5 detik, sedang 0-80 km/jam 12,2 detik. Untuk menempuh jarak 100 meter diperlukan waktu tempuh 8,3 detik dan 201 meter 13,2 detik.
Catatan di atas cukup cepat untuk motor
108,2 cc bertransmisi CVT. Sedang top speed di spidometer jarumnya
mentok di posisi antara 100 km/jam dan 110 km/jam, jadi kita anggap saja
105 km/jam. Sedang di Racelogic mentok 96,8 km/jam, sedikit di atas
klaim Honda yang hanya 94 km/jam. Data lengkap silakan simak di bawah ini..
Data Tes:
0-60 km/j: 6,5 detik
0-80 km/j: 12,2 detik
0-100 km/j: -
0-100 m: 8,3 detik (@66,7 km/j)
0-201 m: 13,2 detik (@81,5 km/j)
0-402 m: 21,3 detik (@94,3 km/j)
Top speed spido: 105 km/j
Top speed Racelogic: 96,8 km/j
Konsumsi bensin: 48,5 km/lt
0-60 km/j: 6,5 detik
0-80 km/j: 12,2 detik
0-100 km/j: -
0-100 m: 8,3 detik (@66,7 km/j)
0-201 m: 13,2 detik (@81,5 km/j)
0-402 m: 21,3 detik (@94,3 km/j)
Top speed spido: 105 km/j
Top speed Racelogic: 96,8 km/j
Konsumsi bensin: 48,5 km/lt
No comments